LKMM Generasi 7, NUTELLA!

          Tiga hari yang melelahkan! Yap, hari Jumat-Minggu, 22-24 Agustus 2014 kemarin aku baru saja mengikuti kegiatan Latihan Kepemimpinan dan Manajemen Mahasiswa (LKMM) di Sukabumi. Kegiatan ini merupakan projek Ikatan Senat Mahasiswa Kedokteran Indonesia (ISMKI) yang rutin diadakan setiap tahunnya. Nah, tahun 2014 ini sudah generasi ke 7. 


       Dari awal sejak aku mendengar pengumuman tentang kegiatan ini aku langsung tertarik. Awalnya motivasiku mengikuti kegiatan ini hanya penasaran aja. Ya, penasaran kayak apa sih kegiatan LKMM ini, apa aja yang bisa didapat di sini, dan kayak apa sih organisasi yang bernama ISMKI itu, serta sekadar ingin punya kenalan teman-teman baru. Tapi ternyata yang aku dapat di sini jauh diluar ekspektasiku. 
               Tidak semudah membalikkan telapak tangan, untuk bisa mengikuti kegiatan LKMM ini, ada serangkaian tes yang harus dilewati. Ujian pertama aku harus mengirimkan motivation letter (motlet), essay tentang pemimpin masa depan, dan mengisi formulir kegiatan. Selanjutnya aku diwawancarai oleh alumni LKMM dari institusiku, UIN Jakarta. Waktu itu aku diwawancarai oleh kakak kelasku sendiri yaitu Kak Syifa dan Kak Sarah yang merupakan alumni LKMM generasi 6. Bebeberapa hari setelah itu aku di-sms oleh panitia acara meminta aku untuk mengikuti wawancara lanjutan. Saat itu aku dalam masa liburan kuliah, akhirnya wawancara pun dilakukan via telepon. Kak Nurin dari FK Yarsi menjadi pewawancaraku waktu itu. Isi wawancaranya kurang lebih tentang motivasiku mengikuti kegiatan LKMM ini dan pandanganku tentang bagaimana sosok pemimpin yang ideal.  Setelah wawancara selesai, Kak Nurin memintaku untuk bersabar menunggu pemumuman kelulusan mengikuti kegiatan LKMM ini.
              Dan... beberapa hari kemudian sms yang aku tunggu-tunggu pun datang juga, isinya "Halooo Febi... Selamat yaaa kamu lolos seleksi peserta LKMM Wilayah 2 Generasi 7!".  Waaah, aku langsung bersemangat dan bersegera melengkapi berkas pendaftaran. 
               Alhamdulillah, dari enam orang mahasiswa UIN Jakarta yang mendaftar di kegiatan LKMM ini, semua lolos seleksi. Aku pikir mungkin serangkaian tes itu hanya formalitas semata. Toh, ujung-ujungnya pasti akan diloloskan semua. Namun, beberapa hari sebelum LKMM dilaksanakan, aku baru tahu kalau ternyata awalnya UIN Jakarta hanya mendapat tiga kursi delegasi. Namun, kami diperjuangkan oleh suara Kak Sarah dan akhirnya mendapat tambahan kursi lagi. Terimakasih Kak Sarah. Dan, ketika mendengar cerita dari temanku di LKMM aku juga baru tau kalau di universitasnya ada beberapa pendaftar yang tidak lolos seleksi. Aku jadi merasa bersyukur.
              Kegiatan dimulai di hari Jumat. Sekitar pukul dua siang aku dan kawan-kawan delegasi UIN Jakarta, yakni Ifitina, Wahyu, Zata, Sandy, dan Kak Vio berangkat dari Ciputat menuju Universitas Atmajaya Pluit. Sesampainya di sana kami langsung disambut oleh Kak Tifanny dari FK Atmajaya yang menjadi LO kami. Aku sangat berterimakasih pada Kak Tifanny karena sangat berjasa dalam memfasilitasi kebutuhan informasi kepada kami, delegasi UIN, sepanjang kegiatan LKMM ini. 
             Di hari pertama, acara dibuka dengan sambutan oleh ketua pelaksana (Kak Bonifasius), ketua SM-FKUAJ (Kak Sharon), dan Sekbid wilayah 2 ISMKI (Kak Nabilah). Setelah itu kami disuguhkan dengan materi Arah Pembangunan Kesehatan 2015-2019 yang dibawakan oleh tamu acara yakni dr. Lily, Kepala Pusat Promosi Kesehatan Kemenkes. Materi tersebut membuka mata kami akan permasalahan kesehatan di Indonesia yang terapat pelik dan bagaimana harapan pembangunan bidang kesehatan ke depannya yang lebih mengutamakan upaya promotif dan preventif. Selanjutnya acara dilanjutkan dengan materi Mengenal Potret Kepemimpinan yang dibawakan oleh dr. Dani Ferdian atau akrab disapa dr. Danfer. Materi tersebut menyajikan wawasan tentang arti kepemimpinan, manajemen, dan bagaimana menjadi seorang pemimpin yang baik. 
               Setelah puas menambah isi kepala dengan pengetahuan baru, acara dilanjutkan dengan sesi alumni. Di sesi ini kami diperkenalkan dengan alumni LKMM dua tahun di atas kami, yakni Papermint (LKMM Generasi 5) dan Cheese6urger (LKMM Generasi 6). Dan kami pun saling memperkenalkan diri dengan cara menampilkan yel-yel sekreatif mungkin dari masing-masing institusi. Yel-yel yang dibawakan unik-unik, kocak, dan menggelakkan tawa. Dari sini saja sudah mulai terasa keseruan dan kekeluargaannya. 
              Setelah lelah tertawa, acara dilanjutkan dengan sesi komandan lapangan (danlap). Acara pun menegang. Sampai ada yang kejang-kejang (nggak segitunya kaliii, hehe). Ya, tidak berlebihan, sesi danlap ini hanya memberikan sedikit penegasan pada kami bahwa selama kegiatan LKMM ini berlangsung kami harus taat aturan, tepat waktu, dan berpartisipasi aktif. Setelah itu kami pun menunjuk dua orang ketua yang akan memimpin dan membimbing kami selama kegiatan LKMM ini. Setelah voting terpilihlah Wira dari FK Yarsi sebagai pemimpin laki-laki dan Dinar dari FK Maranatha sebagai pemimpin perempuan. 
        Kegiatan pun berlanjut dengan persiapan keberangkatan menuju wisma di Sukabumi. Di Sukabumi nantilah kegiatan LKMM baru benar-benar dimulai. Kami menaiki bus pukul 11.30 malam dan sampai di Sukabumi sekitar pukul 02.00 dini hari. Sesampainya di sana kami turun dari bus dan berjalan beberapa meter untuk sampai di wisma kami. Dengan wajah-wajah lelah dan kaki yang sudah malas ditegakkan akhirnya kami sampai juga di wisma tersebut. Rerumputan yang hijau dan basah sehabis diguyur hujan membuat suasana wisma tampak asri dan menyejukkan. Setelah sampai, sesegera mungkin kami menempati kamar masing-masing yang telah disediakan. Aku kebagian kamar nomor dua bersama enam teman baruku. Yakni, Melia dari FK Untan Kalimantan, Dinda dari FK Unjani Bandung, Trimega dari FK Ukrida, Ainun dari FK Unpad, Nano dari FK Yarsi, dan seseorang (seketika lupa nama) dari FK Atmajaya.
Lokasi sekitar wisma Sukabumi
              Setelah sejenak meluruskan punggung di kasur sekitar satu sampai dua jam saja, kami harus bangun kembali pukul 04.30 pagi untuk menunaikan sholat subuh bagi yang muslim dan selanjutnya olahraga pukul 05.00 pagi. Kami tidak boleh telat, karena sudah berkomitmen untuk mengikuti aturan kegiatan sejak malam sebelumnya. 
               Di hari kedua, kami berkutat dengan enam buah materi sekaligus dari pagi sampai malam. Materi-materi tersebut dibawakan oleh para alumni LKMM tahun-tahun sebelumnya. Materi tersebut yakni Urgensi Jejaring Sosial yang dibawakan oleh Kak Adlina dari FKUI Vice President for Policy and Advocacy ISMKI, Manajemen Konflik oleh Kak Ichsan dari FK Unpad ketua BEM FK Unpad, Negosiasi dan Lobbying oleh Kak Afifan dari FKUI, Pengawasan oleh Kak Adintya dari FK Unpad Sekwil ISMKI wilayah 2, Fundrising oleh Kak Jodie dari FK Ukrida Ketua DPM FK Ukrida, dan Manajemen Sumber Daya Manusia oleh Kak Imanuel dari FKUI. 
                Awalnya ketika membaca jadwal materi yang akan disampaikan, aku sedikit minder karena merasa nggak punya wawasan apa-apa sebelumnya tentang materi-materi yang sepertinya berat itu. Pusing sendiri dan agak deg-degan. Gimana mau aktif kalau sangat awam dengan materinya. Tapi ternyata dugaanku salah. Kombinasi materi dan gaya pembawaan kakak-kakak pematerinya membuat materi mudah dicerna. Banyak teman-temanku yang aktif bertanya, aku sesekali ikut bertanya juga, acara pun jadi lebih hidup.
           Pemberian materi-materi tadi diselingi juga dengan sesi fasil, sesi keakraban, dan ishoma. Yang lucu dan paling seru tentunya di sesi keakraban. Kami memainkan games, joget-joget nggak jelas, dan ketawa-ketawa. Ternyata anak FK jadi gila-gila kalau lagi nggak dihadapkan dengan textbook, jurnal, kuliah, atau praktikum, hehehe. Games yang paling berkesan adalah games makan pocky. Tau nggak cemilan pocky yang bentuknya stik cokelat panjang? Nah, di games ini kita harus berpasang-pasangan berdua, terus makan pocky-nya bareng-bareng, satu orang di ujung stik satu orang lagi di ujung stik seberangnya. Kebayang kan gimana? Untung aku berpasangan dengan perempuan, Dora temanku dari FK Atmajaya, hehe. Pasangan yang bisa habis duluan akan masuk final. Permainan ini akhirnya dimenangkan oleh duo duet Hanif dan Felly dengan gaya mereka yang sedikit menjijikan. Kayak orang homo. Iyyyuuhhh... tapi cuma becandaan kok, haha.
       Sesi fasil selalu diselipkan di antara pemberian materi. Kami dibagi menjadi beberapa kelompok. Aku sendiri masuk ke kelompok enam. Berkenalan dengan kawan-kawan baru lagi yakni Puspa dari FKUI, Kak Candice dari FK Maranatha, Karin dari FK Atmajaya, Rey, Fisma, dan Kak Dani dari FK Unjani. Di sesi fasil kami saling bertukar wawasan seputar materi yang baru saja diberikan, cerita-cerita tentang FK masing-masing, saling memberi saran dan pendapat dengan satu orang fasil dari kakak alumni. Yang lucu, di kelompok enam ini kebanyakan orang Bandung. Jadilah diskusi kami berdialek kesunda-sundaan. Aku cuma bisa ketawa-ketawa kecil kalau teman-teman aku ini berdiskusi dengan logat sunda yang khas. 
Kelompok 6 ^^
            Malamnya, setelah semua materi selesai kami ditantang oleh kakak alumni untuk memilih palu dan bulu. Palu dan bulu? Ya, palu alias pak lurah dan bulu alias bu lurah. Mereka ini nantinya akan menjadi ketua angkatan kami. Karena setelah LKMM ini berakhir bukan berarti kami akan berpencar-pencar begitu saja seperti bebek lupa sarangnya. Tapi, kami akan menjadi sebuah keluarga baru yang akan terus terjalin ikatannya. 
             Awalnya kami diminta untuk tutup mata dan berdiri bagi yang ingin mengajukan diri menjadi palu dan bulu. Setelah buka mata semua, ciluuukkk baaa! Nggak ada satu pun dari kami yang berdiri. Hehe. Akhirnya kakaknya mencoba metode lain. Akhirnya kami disuruh saling merekomendasikan. Akhirnya ada beberapa orang yang terpilih dan maju ke depan. Kalau ingatanku tidak salah ada empat orang cewek dan tiga orang cowok yang terpilih. Akhirnya orang-orang terpilih itu disuruh keluar ruangan dan diamankan. Selanjutnya kami yang masih di dalam akan merundingkan pemilihan itu. 
            Untuk memilih palu dan bulu ini, kakak alumni meminta satu orang dari kami untuk menjadi moderator. Dan sejenak hening. Lalu muncul satu tangan mengajukan diri, Meli teman sekamarku. Sesaat setelah melihat Meli mengangkat tangannya, spontan sang kakak bilang, "Dia lagi?" Sebelumnya Meli memang sudah sering aktif dan kemarin dia juga menjadi moderator saat pemilihan ketua kegiatan. Aku pun ragu. Sedikit mau. Wahyu yang duduk disebelahku udah menyikut-nyikutku 'Ayo Feb, kamu aja'. Uhh... ragu. Akhirnya dengan gaya orang kaget aku mengangkat tangan. Kemudian dengan langkah malu-malu aku pun maju ke depan. Matilahhh... aku ngapain sih. Lalu dari depan aku melihat Felly disorak-soraki anak-anak cowok dan diberi dukungan untuk mengajukan diri jadi moderator juga. 
         Karena ada tiga orang yang mengajukan diri yaitu aku, Meli, dan Felly, akhirnya dilakukan pemilihan lagi untuk memilih moderator. Akhirnya setelah naninu aku pun terpilih. Karena Meli juga memilihku dan Felly malah disorak-soraki teman-temannya. Kasihan Felly diberi dukungan palsu. Haha. Ya sudah, dengan bekal pernah jadi presidium sidang raker BEM (uhuy!) aku pun menggunakan cara musyawarah untuk pemilihan palu dan bulu ini. Nantinya kalau belum ada mufakat dari musyawarah baru dilanjutkan dengan cara lobby lalu terakhir voting. Namun, Alhamdulillah melalui musyawarah 10 menit yang diberi tambahan waktu 5 menit akhirnya tercapai mufakat. Dan terpilihlah Rizky dari FK Unisba dan Nano dari FK Yarsi. Alasan teman-teman kurang lebih sama karena mereka orangnya supel dan kiranya bisa memimpin keluarga baru kami yang berjumlah 64 orang ini.
           Acara pun berlanjut walau malam sudah sangat larut. Kira-kira pukul setengah sebelas malam, kami disuruh berbaris mengular di ruangan kemudian menutup mata. Lalu dengan saling berpegangan pundak seperti sedang bermain 'ular naga panjangnya' kami berjalan keluar ruangan, menaiki tangga, dan berakhir di taman rerumputan. Sulit juga berjalan sambil menutup mata. Setelah membuka mata kami sudah ada di pinggir lapangan dan di tengah-tengah kami ada api unggun besar. Lalu kami dipisah ke dalam beberapa kelompok kecil dan di kelompok itu kami diberi sedikit motivasi oleh kakak-kakak alumni seputar keluargaan, kemimpinan, dan kesan-kesan di LKMM ini.
            Acara hari kedua ditutup pukul satu malam, namun kami masih harus berkumpul lagi untuk mendiskusikan beberapa PR yang diberikan kakak-kakak pada kami, yakni ketua dan konsep acara POA (Plan of Action), nama angkatan, dan persembahan angkatan yang harus kami tampilkan di hari terakhir. Yup, setelah LKMM ini kami masih ada tugas lagi untuk membuat satu projek yang basisnya pengabdian masyarakat. 
        Kami duduk lesehan di aula besar dan saling membagi diri. Ada yang berkumpul untuk mendiskusikan nama angkatan, ada yang membicarakan ketua dan konsep POA dan persembahan angkatan. Aku sendiri lebih memilih ikut mendiskusikan persembahan angkatan saja. Untuk persembahan, karena sudah malam dan kami tidak punya waktu lagi, akhirnya kami pun memilih untuk bernyanyi saja dengan diiringi gitar yang dimainkan Sandy. Kami memilih lagu Sahabat Kecil-nya Ipang dan Semangat Baru yang diiklan Coca Cola. Walau lagu-lagunya sudah standar, tapi rasanya beda kan kalau bernyanyinya dengan mereka (eaaa). Untuk POA terpilih kegiatan tenda tensi. Rencananya tenda tensi ini akan di lakukan di tiga daerah yakni Jakarta, Bandung, dan Kalimantan karena kami terbagi di tiga daerah besar itu. Tapi untuk masalah tanggal dan detail kegiatannya belum dipikirkan lebih lanjut. Sekitar pukul tiga pagi pun kami baru bisa beranjak ke kamar masing-masing. 
            Di hari ketiga aku terbangun jam setengah empat pagi. Masih banyak teman-teman yang tidur. Tidak seperti hari kemarin yang rata-rata sudah bangun pukul setengah empat pagi. Memang acara ini sangat melelahkan. Punggungku rasanya belum lurus dan badan rasanya masih ingin dibaringkan. Tapi ditahan-tahan deh, hehe. Lalu kami pun memulai olahraga pukul lima lewat sepuluh. Yah, sedikit telat namun tidak masalah. Olahraga di hari kedua ini jadi lebih seru karena dipimpin oleh teman-teman kami sendiri. Kombinasi lagu dan gaya senam alay yang dipergakan teman kami membuat kami jadi ketawa-ketiwi.
           Di hari terakhir ini tersisa dua materi yakni Nasionalisme ISMKI yang dibawakan oleh Kak Pondra Sekjen ISMKI Nasional dan IFSMA oleh Kak Aditya dari ISMKI Nasional juga. Di sini kita lebih diperkenalkan lebih jauh tentang ISMKI dan IFSMA yang merupakan wadah organisasi mahasiswa kedokteran. Setelah pemberian materi, acara dilanjutkan dengan outbond. Yey, akhirnya dikasih kesempatan gerak juga setelah lebih dari satu hari kaku karena duduk di kursi terus.
         Saat outbond kami dibagi menjadi beberapa kelompok dengan nama yang aneh-aneh. Aku sendiri masuk ke kelompok setengah lingkaran. Dan jadilah yel-yel kelompok kami menjadi sangat seadanya. Aku sekelompok dengan Puspa (lagi) dari FKUI, Ana dari FK Unpad, Edo dari FK Untan, dan Samuel dari FK Ukrida. Dalam outbond ini ada tujuh pos yang harus kami lalui. Di setiap pos kami akan bertemu dengan kelompok lain yang akan menjadi pasangan battle kelompok kami. Games di setiap posnya asyik-asyik dan seru abis! Ada pos makan besar, tusuk gigi, nempel biji semangka di muka sendiri pakai lidah, ngisi air ke dalam paralon berlubang, tebak gambar, gendong-gendongan, dll. Tapi pos yang paling nggak jelas adalah battle dance. Secara bergantian kami dan kelompok lawan harus adu tari dan harus nyambung sama lagu yang diputar. Di kelompokku yang jadi koreografernya adalah Samuel. Entahlah, mungkin dia pernah ikut beladiri Taichi, gerakan-gerakannya kok malah jadi kayak orang bersilat, hehe.
          Setelah semua pos terlewati, semua kelompok dikumpulkan di satu lapangan besar. Di situ kami bergabung dengan para alumni. Kami semua dibagi lagi menjadi tiga kelompok besar untuk memainkan permainan terakhir yang superaneh. Dalam satu kelompok, kami berbaris memanjang dan harus mengoper pisang dengan lutut. Kelompok yang paling banyak bisa mengumpulkan pisang di orang terakhir akan menang. Susah banget ternyata. Banyak pisang yang mejret (bahasa apaan neh), patah, atau isinya muncrat keluar. Setelah permainan berakhir seperti biasa ditanyain apa esensinya dari permainan ini. Eh, temanku nyaut, 'banyak pisang yang patah karena dengkul'. Nggak ngerti apa deh maksudnya, hehehe. Oya, di akhir outbond ini kami pun diberi serangan balon air mendadak dari kakak-kakak alumni. Terjadilah perang balon air dan siram-siraman. Tapi aku nggak mau ikut-ikutan dan cuma ngumpet aja dibalik dedaunan, hehe.
           Outbond sudah. Saat itu sudah tengah hari. Kami pun mandi dan mengemasi barang-barang kami karena jam enam sore nanti kami akan balik ke Jakarta. Setelah jeda ishoma, kami masih berkumpul lagi di aula karena harus mempresentasikan konsep POA kami. Saat Rizky sang palu sedang presentasi mataku berat sekali rasanya dan otak udah hipoksia akut. Alhasil aku pun setengah sadar saat presentasi berlangsung, hihi. Setelah presentasi selesai, kami memberikan sediki persembahan yang sudah kami siapkan tadi malam yakni lagu Sahabat Kecil dan Semangat Baru. Penampilan terasa sangat seru dan diakhiri dengan melepas almamater. Beberapa teman-temanku ada juga yang rusuh saling lempar-lemparan almamater. Aku cuma bengong. 
           Oh iya, di akhir acara ada juga pengumuman peserta terbaik. Yang terpilih adalah Kak Dani dari FK Unjani, Wira dari FK Yarsi, dan Kak Made dari FKUI. Selamat ya.... Dan ada juga yang dinobatkan sebagai social butterfly yaitu orang yang paling kocak dan paling nggak ada malu-malunya. Siapa lagi kalau bukan si Felly si raja kepedean. Piiisss, Felly! Tapi, nggak ada lo nggak rame! Hehe....
        And... last but not least. Foto-foto! Yap, satu jam lebih acara foto-foto narsis berlangsung. Kebanyakan tuker-tukeran almamater dan berformasi selang-seling warna almamaternya. Seru.
            Tidak terasa kami sudah harus beranjak saja meninggalkan LKMM ini. Banyak hal yang aku dapat. Ilmu dan pengetahuan baru, semangat baru, ide-ide baru dan yang paling berharga adalah keluarga baruku, teman-teman seperjuangan di LKMM generasi 7.
Ada kepala orang nongol (salah fokus)




LKMM Generasi 7, Nutella!

        
Delegasi UIN, ditemani Kak Widya dan Kak Ilyas alumni LKMM Generasi 6 dari FK UIN

           Kami menamakan keluarga baru ini dengan nama NUTELLA yang memiliki kepanjangan New Era of Tallented Leader. Semoga nama itu bisa menjadi doa untuk kami. Setelah LKMM ini kami masih harus menyelesaikan tugas POA. Melalui POA ini kami InsyaAllah masih akan bertemu kembali. Dan aku harap silaturahim bisa terus tejalin. Makasih banyak keluarga NUTELLA, aku belajar banyak hal dari kalian.... :)          

Post a Comment

0 Comments