Pengalaman Seleksi LPDP Beasiswa Dokter Spesialis Batch 1 Tahun 2024

Halo, Teman-teman! Tulisan kali ini akan membahas pengalamanku ikut LPDP Batch 1 tahun 2024 ini. 

Alhamdulillah, di kesempatan kali ini aku berhasil lolos seleksi LPDP beasiswa dokter spesialis untuk program studi Ilmu Kesehatan Mata. Semoga tulisan ini bisa memberikan insight buat teman-teman yang rencana mendaftar LPDP juga. Because sharing is caring 😊

Persiapan Sebelum Mendaftar

Perjalanan meraih beasiswa adalah proses yang panjang. Bukan hanya dari tahapan-tahapan seleksi selama kurang lebih 6 bulan, namun tahun demi tahun dari sejak sebelum mendaftar. 

 

Oleh karena itu, alangkah sangat baik jika sejak dari riwayat pendidikan sebelumnya atau saat bekerja, Teman-teman sudah aktif berkegiatan sosial di luar tugas utama. Misalnya saat S1, ikut organisasi yang bisa meningkatkan leadership dan softskill lainnya. Atau selama bekerja, mengerjakan kontribusi atau membuat inovasi di lingkungan kerja yang bisa menjadi poin plus nantinya. 

 

Karena dalam proses seleksi ini, akan ada profiling, dimana interviewer akan menilai diri kita secara keseluruhan, mulai dari pengalaman hidup kita selama ini, rencana studi, dan rencana masa depan kita. Seberapa nyambung dan relevan, dan seberapa konkrit kontribusi yang kita cita-citakan untuk bangsa dan negara di masa yang akan datang. 

 

Oiya, buat yang belum tahu, LPDP ini ada 3 tahapan seleksi dengan sistem gugur. Tiga tahapan seleksi ini adalah Seleksi Administrasi, Seleksi Bakat Skolastik, dan Seleksi Substansi.

 

SELEKSI ADMINISTRASI 

Dalam seleksi yang pertama, yakni Seleksi Administrasi, ada formulir yang harus dilengkapi dan berkas-berkas yang di-submit. Formulir ini mencakup banyak sekali isian, mulai dari data diri, informasi keluarga, pertanyaan-pertanyaan psikologi (kelebihan dan kekurangan diri, pengalaman membanggakan, pengalaman kurang membanggakan, hal terakhir yang diajarkan pada diri sendiri, kesalahan selama belajar/bekerja), tugas di luar ruang lingkup, dan pembeda dari peserta lain). Selain itu, harus diisi pula riwayat pendidikan, riwayat pekerjaan, pengalaman organisasi, prestasi, pelatihan dan seminar, penelitian, dan penghargaan yang pernah didapatkan. Banyak banget ya, hehe…. 

 

Aku sendiri merasa dalam pengisian formulir ini aku seperti berkontemplasi, apa saja sih yang sudah aku lakukan selama hidup, mulai dari kecil sampai dewasa. Pengalaman hidup yang diisi boleh berdasarkan pengalaman saat SD, SMP, SMA, kuliah, hingga bekerja. Formulir ini pun nantinya yang akan menjadi bahan interviewer saat seleksi substansi/wawancara. Jadi, harus benar-benar dipikirkan, dianalisa, ditelaah isian-isiannya, wehehe :D

 

Tips! Mengisi formulir pendaftaran LPDP

Ini beberapa tips versiku untuk mengisi formulir pendaftaran LPDP:

1.  Isi selengkap mungkin dengan jujur dan teliti, ya. Sering-sering check and re-check lagi. Pengalamanku pribadi, mengisi formulir ini tidak bisa dalam satu kali duduk. Tulis, baca, revisi, tulis, baca, revisi… sampai menemukan yang pas.


2. Untuk isian pertanyaan psikologis, tulislah dengan metode STAR (situation, task, action, result). Pilih pengalaman-pengalaman hidup yang bisa meng-highlight karakter diri kita. Selain itu, pilihlah pengalaman hidup yang memberikan dampak positif tidak hanya untuk diri kita, tapi juga untuk orang lain. Kalau kata salah satu mentorku, “LPDP suka dengan orang yang senang berbagi”. Misalnya, dalam kolom pengalaman yang membanggakan, Teman-teman bisa menulis prestasi yang pernah dicapai, namun jangan hanya menuliskan cara mencapainya saja, namun jelaskan bahwa dampak prestasi yang kamu raih itu memberikan manfaat untuk dirimu dan juga orang disekitarmu. 

3. Untuk isian-isian singkat pengalaman hidup (baca: CV) lainnya, seperti pengalaman organisasi, pelatihan, penelitian, dan prestasi; tulislah sedetail mungkin. Misalnya, aku tergabung di suatu organisasi relawan bernama IMANI Care. Di organisasi itu, peranku adalah sebagai pelatih training Basic Life Support dan sudah beberapa kali mengajar training. Sehingga, dalam formulir LPDP, aku menuliskan dengan rinci setiap kegiatan yang pernah aku lakukan di waktu, lokasi, dan target peserta yang berbeda; walaupun organisasi dan tema kegiatannya adalah sama. Ini membuat formulir kita terisi penuh dan lengkap di bagian pengalaman hidup. 

 

Membuat Essay

Di bagian akhir dari formulir pendaftaran kita diminta membuat essay “Komitmen kembali ke Indonesia, rencana pasca studi, dan rencana kontribusi di Indonesia”. Essay ini boleh dalam Bahasa Indonesia atau Bahasa Inggris, yang berisi 1500-2000 kata. Aku sendiri banyak searching tips-tips menulis essay dari berbagai sumber seperti blog, youtube, telegram, Instagram, dsb. Selain itu, aku juga sempat meminta review kepada orang terdekat, serta awardee yang sudah lolos beasiswa LPDP. 

 

Secara ringkas, essay ini berisikan “past-present-future” -nya kita; apa yang sudah kita lakukan di masa lalu, rencana kita saat ini (baca: rencana studi atau pendidikan lebih lanjut), dan rencana kontribusi kita di masa depan. Tulislah essay dengan to the point dan berisi. Jangan terlalu flowery atau berbunga-bunga. Saat menceritakan pengalaman masa lalu, tulislah yang paling relevan dengan rencana studi dan rencana kontribusi kita ke depan. Sehingga terlihat benang merah antara pengalaman hidup yang lalu, rencana studi, dan rencana kontribusi kita. 

 

Aku sendiri menulis bagian pengalaman hidup masa lalu hanya tiga paragraf saja. Sisanya aku menuliskan urgensi dari kebutaan di Indonesia (by data) yang membuatku terpacu untuk mengambil program studi Dokter Spesialis Mata serta rencana studiku secara singkat. Di bagian akhir, aku menuliskan rencana kontribusiku secara terperinci dan dalam porsi yang lebih besar (kira-kira 50% dari keseluruhan essay berisikan rencana kontribusi). Hal ini karena tema essay yang diminta meng-highlight rencana pasca-studi dan rencana kontribusi. 

 

Oiya, penting banget untuk meminta orang lain membaca essay kita. Entah itu pasangan, orangtua, teman, mentor, dsb. Kalau bisa dari bidang atau profesi yang sama dengan kita dan juga dari orang dengan latar belakang pendidikan/pekerjaan yang berbeda. Sehingga kita bisa mendapatkan komentar dan saran dari sudut pandang yang berbeda untuk membuat essay kita menjadi ciamikk :D

 

Berkas-berkas yang harus di-submit

Beasiswa LPDP ini banyak sekali jenisnya. Informasi lebih lengkap dan buku panduan bisa Teman-teman cek di website LPDP ini, ya (KLIK).

 

Di tiap jenis beasiswa, berkas yang di-submit ada sedikit perbedaan. Untuk beasiswa dokter spesialis yang aku ambil, berkas yang di-submit di website adalah KTP, ijazah S1, transkrip nilai S1, sertifikat Bahasa Inggris, Surat Tanda Registrasi (STR) dokter, surat kuasa pengambilan STR, surat persetujuan pasangan/ortu/wali, dan surat rekomendasi pimpinan rumah sakit. Untuk jenis beasiswa LPDP lain, silahkan cek syarat lengkapnya di web, ya!

 

SELEKSI BAKAT SKOLASTIK

Kalau kamu lolos seleksi administrasi, kamu bisa lanjut ke tahap Seleksi Bakat Skolastik (SBS). Tes SBS ini terdiri dari dua jenis tes yaitu Tes Bakat Skolastik (TBS) dan Tes Kepribadian SJT (Situational Judgement Test). TBS ini mirip dengan tes potensi akademik (TPA) yang berisikan soal-soal Penalaran Verbal, Penalaran Kuantitatif, dan Pemecahan Masalah; waktu pengerjaannya sekitar 90 menit. Soal-soal TBS bisa dicari di-youtube, banyak awardee yang memberikan pengajaran di sana. 

Aku sendiri menambah les khusus TBS di program mentorship Studentnesia (KLIK)Alasan kenapa menambah les lagi adalah karena biasanya lembaga les itu selalu mengikuti perkembangan atau update tes yang terbaru, sehingga prediksi soal-soalnya akan lebih mirip. Jenis soal dan tingkat kesulitan soal bisa saja akan berubah di tiap periode seleksinya. 

Nah, kalau SJT, secara umum adalah tes kepribadian. Soal-soalnya berisikan situasi tertentu dan dari situasi tersebut kita diminta untuk melakukan penilaian dan pengambilan keputusan berdasarkan apa yang diyakini atau sesuai kebiasaan kita; ada 40 soal yang harus dikerjakan dalam 45 menit. Untuk tes ini tidak perlu belajar khusus, sih. Hanya perlu membaca soal dan pilihan jawaban dengan teliti, dan pilih saja yang paling sesuai dengan diri kita. 

Tips penting lain untuk SBS adalah malamnya kudu tidur cukup, ya, kira-kira 6-8 jam full. Pokoknya otak harus benar-benar fresh di saat SBS, karena mengerjakan SBS perlu kecepatan, kecermatan, dan ketepatan.

SELEKSI SUBSTANSI

Nah, ini dia tahapan seleksi yang menurutku, dan sebagian besar orang, adalah yang paling sulit. Seleksi substansi adalah seleksi wawancara. Setiap peserta akan diwawancarai 3 pewawancara, 2 dari akademisi dan 1 psikolog. Akademisi ini bisa jadi adalah orang yang sebidang dengan kita, bisa jadi juga bukan dari bidang studi yang akan kita ambil. 

Dalam persiapan wawancara ini, kita harus betul-betul mengenal diri kita dan cita-cita kita. Sehingga dalam setiap jawaban yang kita utarakan, terlihat genuine, jujur, dan memang diri kita apa adanya. Kita harus unik dan tampil berbeda, not too modest, namun juga tetap terlihat humble dan down to earth. Makanya, buatku, ini adalah tahapan yang paling sulit dan perlu latihan intens. 

Secara ringkas persiapanku ada 3 ini:

1)  Drafting. Di tahap ini, aku membuat list pertanyaan dan jawaban yang aku persiapkan. Drafting sangat membantuku membuat jawaban menjadi lebih terstruktur serta menjawab pertanyaan dengan kalimat yang urut, jelas, dan tidak terbata-bata. Cari pertanyaan-pertanyaan yang sering muncul dari grup telegram LPDP (KLIK) dan sharing awardee di Youtube. Lalu, buat jawaban versi kamu sendiri. 

2)    Mock up interviewMock up interview ini adalah latihan tanya jawab seakan-akan sedang real test wawancara. Aku sendiri latihan dengan suami, teman, dan juga awardee. Banyak banget awardee yang mau dimintai bantuan dengan tangan terbuka. Oiya, wawancara di Batch 1 2024 ini masih dilakukan secara online via zoom, ya.

3)   Latihan sendiri. Aku berlatih merekam diriku sendiri berulang-ulang. Mulai dari berlatih cara menjawab hingga berlatih ekspresi ketika menjawab. Ulang dan ulang terus sampai menemukan yang paling pas. 

Sekian dulu untuk tulisan kali ini. Kalau ada waktu, aku akan buat tulisan lebih mendetail untuk part-part persiapan tertentu. Semoga bermanfaat yes. Siapkan stok energi yang banyak, ya. Semangat untuk Teman-teman!!!

Post a Comment

0 Comments