Mengakhiri Ramadhan dengan Indah



Bahkan seorang pendosa sepertiku, masih diberikan Allah SWT kenikmatan dalam malam-malam Ramadhan itu. 


Tadi itu tarawih terakhir. Sepanjang sholat yang bacaannya cukup panjang-panjang hati rasanya dipenuhi dengan perasaan yang ‘penuh’. Rindu, rindu kekhusyukan sholat yang jarang sekali aku dapatkan, seringkali sholat sambil ngantuk, atau pikiran melayang berpikir ini dan itu. Sedih, sedih akan sholat-sholat tarawih malam-malam lalu yang sepertinya berlalu begitu saja tanpa khusyuk yang maksimal. Haru, haru akhirnya hati batu es-ku dapat meleleh dengan kehangatan tarawih malam yang tiada terkira di penghujung Ramadhan. 


Dalam sholat itu, aku merasa seorang pendosa. Terbayang hari pembalasan, dimana jarak matahari dengan kepala hanya sejengkal saja. Dan saat itu manusia akan panik ketakutan meminta pertolongan, dan keselamatannya tergantung berat ringannya amal baik atau berat ringannya perbuatan buruk. Sekejap kemudian pikiranku berlari pada ingatan tentang tanah suci. Hatiku terpaut kerinduan pada Makkah, pada Madinah. Ya Allah, malam ini pikiran dan hatiku sangat ‘penuh’. 


Selesai salam yang terakhir, ibu-ibu yang sholat di sampingku tampak menangkupkan kedua telapak tangannya di wajah, menitikkan air mata, seraya berkata, “Ya Allah, sedih sekali, ya.” Kiranya malam ini Allah SWT sedang menabur cinta yang memenuhi ruang-ruang hati kami semua yang ada dalam bilik masjid ini. Dan perasaan itu sungguh tak bisa tergambar kata. 


Terima kasih, ya, Rabb. Bahkan seorang pendosa sepertiku hatinya masih bisa bersedih akan Ramadhan yang sebentar lagi pergi. Bahkan seorang pendosa sepertiku hatinya masih berharap akan perjumpaan dengan Ramadhan di tahun-tahun berikutnya. 


Malam ini malam ke 29 Ramadhan 1445. Sesuai dengan kajian masjid malam ini, aku ingin mengakhiri Ramadhan dengan indah. 


Karena pepatah bilang, “Sebodoh-bodohnya manusia adalah yang tersesat di ujung perjalanan padahal sudah sangat dekat dengan jalan pulang.” Yaitu, ketika kita mengawali semuanya dengan hebat, namun tidak mengakhirinya dengan Indah.



- Malam ke-29 Ramadhan 1445 H -


Post a Comment

0 Comments