Mengejar Kesempurnaan

Siang. Hari minggu ini cukup terasa memenatkan. Padahal tadi pagi pikiran masih fresh dan bersemangat. Tapi, karena suatu hal yang terjadi beberapa detik saja, bumi ini rasanya langsung jungkir balik. Perasaan jadi amburadul dan tak bersemangat.

Ketika suatu peristiwa menjungkirbalikkan suasana seketika, hatiku pasti langsung terbawa. Entahlah, mungkin aku ini tipikal orang sensitif. Ya, pasti ujung-ujungnya cuma bisa nangis. Pura-pura cuek di depan orang. Tapi sungguh aku selalu merasa bersalah. Hatiku benar-benar tak bisa menyalahkan orang lain, karena logikaku selalu menemukan bahwa sebenarnya penyebab itu adalah kesalahanku.

Di saat merasa bersalah, aku hanya bisa memaki diri. Rasanya nggak punya daya apapun dan merasa kurang sekali. Marah pada diri sendiri. Kenapa sih jadi orang ceroboh banget? Kenapa sih jadi orang jaim banget? Kenapa ini dan itu bisa terjadi?

Dan ketika semua itu mulai merasuk ke dalam sumur hati yang paling dalam, mulai terasa menusuk-menusuk perasaan, kalimat itu selalu muncul dalam benakku. Kalimat yang membuatku kembali menunduk, merendah, beristigfar, bersujud....

"Sungguh tidak ada sesuatupun yang terjadi kecuali kehendak Allah SWT."

Terkadang aku menyalah-nyalahi diri sendiri. Selalu menyesali kekurangan yang kumiliki. Namun, ketika kalimat itu muncul. Ya Rabbi, meleleh semua rasanya segala emosi yang membeku.

Memang kuakui banyak hal yang terjadi karena kecerobohanku, karena ketidakhati-hatianku. Terus berulang dan berulang. Mengapa? Mungkin inilah memang keistimewaan yang Allah beri untukku. Aku memang ceroboh, ya benar. Allah ingin aku terus berusaha ikhlas menerima apa yang menjadi kekurangan diri dan belajar memperbaikinya. Aku orang yang ceroboh, itu sudah takdir Allah. Dan semua yang terjadi karena kecerobohanku adalah takdir Allah juga. Tinggal kini belajar untuk mengambil hikmah, belajar dari pengalaman, terus dan terus memperbaiki diri.

Mengejar kesempurnaan memang hal yang sulit. Mengejar kesempurnaan terkadang membuat hati menjadi lelah dan diri selalu merasa tidak puas serta sulit bersyukur. Terkadang hati ini perlu belajar menerima, menerima ketidaksempurnaan diri sendiri. Mensyukurinya. Dan kembali bangkit setelah jatuh untuk belajar lagi jadi orang yang lebih baik.

Sungguh diri ini tak akan sempurna sampai kapanpun. Karena memang sudah kodratnya begitu. Sudah kehendak Allah SWT. Maka, berefleksilah, merenung, ikhlas, dan maafkanlah diri sendiri. Belajar mencintai diri sendiri. Dan dengan sepenuh hati belajar untuk menjadi lebih baik. Semoga Allah meridhoi.

Post a Comment

0 Comments