Goes to Dieng - Jogja with Veintricuatro

Bingung mau mulai posting ini dengan kalimat apa. Hem... Ya sudahlah.

Hari ini aku baru pulang dari perjalanan 4 hari bersama Veintricuatro. Veintricuatro? Siapa tuh? Penasaran ya? Veintricuatro itu nama untuk angkatan ke 24 SMAN 5 Bekasi. Ya, angkatanku.

Dari hari Minggu tanggal 21 kemarin, hingga hari Rabu tanggal 24 ini, kami mengadakan perjalanan ke daerah Jawa Tengah. Tepatnya di Pegunungan Dieng Wonosobo dan Jogjakarta. Wuihh... serunyaaa...!
 Minggu jam 5 pagi kami semua berkumpul di sekolah tercinta. Rencananya sih mau berangkat jam 5, tapi berhubung ngaret-ngaretan, akhirnya kami pun baru lepas landas jam setengah 7. Yah, nggak begitu buruk lah. Alhamdulillah... kondisi jalan masih aman terkendali. Maksudnya bebas dari kemacetan.

Setelah menempuh perjalanan panjang yang memakan waktu hampir seharian penuh, kami pun tiba di Wonosobo. Kami check in hotel sekitar jam 9 malam. Setelah makan malam, kami digiring ke aula untuk pengarahan, karena esoknya jam 3 pagi kami akan melesat ke pegunungan Dieng untuk melihat sunrise dan beberapa objek wisata di sana.

Malam di sana terasa dingiiinnn sekali. Serasa menusuk tulang. Cekit cekit, cekit cekit. Kok jadi mirip iklan sakit kepala? (Mencoba melucu). Aku ditempatkan sekamar dengan 10 orang temanku. Mereka adalah Isna, Nadia, Btari, Ulfa, Farah, Edni, Indah, Marwa, Fitri dan Fenia. Jadi dalam satu kamar kami tidur bersebelas. Hihi... rame banget ya. Tapi, seru rasanya. Kami memang tak terpisahkan!(Lebay)

Dan yang berkesan malam itu, malam di hotel di kaki gunung Dieng itu, aku mandi jam 12 malam lewat, dan itu rasanya.... Yah, kalian pasti tahu.

Setelah mengistirahatkan tubuh sejenak, sekitar jam setengah 3 aku dan teman-teman sekamar bersiap-siap untuk berangkat. Sebelum berangkat kami disuguhi segelas teh manis hangat dan segelas jahe hangat, juga makanan kecil. Sekadar untuk menghangatkan tubuh.

Setelah pengarahan, kami naik ke bus masing-masing. Tapi kali ini kami menaiki bus yang berbeda, lebih mini. Karena jalanan yang akan kami lalui cukup berliku dan terjal. Bahaya rasanya kalau menggunakan bus besar.

Merasakan udara di kaki gunung Dieng itu, bagai dikurung di dalam kulkas. Jadi, menggunakan baju tebal itu kudu, harus dan wajib banget. Kalo nggak dosa (nggak juga sih). Dengan jalan yang sedikit tertatih karena mengantuk dan sedikit berjingkrak karena kedinginan, kami turun bus sebentar untuk menunaikan sholat Subuh sebelum menikmati sunrise.

Setelah itu, barulah kami melanjutkan perjalanan kembali. Nikmat rasanya Senin pagi itu, karena kami bisa menikmati sunrise yang beda banget dengan sunrise di Bekasi. Hehe. Setelah melihat sunrise, kami pun melanjutkan perjalanan menuju Candi. Setelah Candi, kawah Sikidang. Setelah kawah, Telaga Warna. Intinya perjalanan terasa menyenangkan karena pemandangan di sekeliling kami itu... Subhanallah sekali. Penasaran? Boleh dilihat fotonya.

Sunrise di balik pegunungan Dieng

Indahnya kawasan Candi di kaki gunung Dieng

Kawah Sikidang yang bau belerang, tapi indah nian

Berfoto bersama Pak Marhadi di Telaga Warna

Setelah puas berwisata di Dieng, kami pun kembali ke hotel untuk istirahat sejenak, mandi, sholat dan makan siang. Setelah itu kami segera check out hotel, and... ready to go to Jogjakarta.

Sebelum sampai di Jogja, kami singgah dulu di Magelang. Mampir ke Candi Borobudur. Candi yang dulu termasuk ke dalam 7 keajaiban dunia ini berdiri megah dan gagah. Sayang, karena banyak tangan-tangan jail yang mencuri batu-batu Candi ini, akhirnya batu-batu itupun diganti dengan yang baru. Dan candi ini pun bukan keajaiban dunia lagi. Tapi kita tetap bangga kok.


Pulang dari Candi, kami pun menuju hotel di Jogja untuk istirahat sejenak. Kalau menurut aku pribadi hotel ini terlihat baik dari segi arsitekturnya. Namun, dari segi kebersihan, aku rasa sangat kurang. Makanya, aku merasa kurang nyaman berada di hotel ini.

Malam di hotel ini, kami mengadakan acara prom night. Semacam acara perpisahan dan kangen-kangenan gitu deh. Setelah itu, kami segera tidur, karena esoknya kami akan jalan-jalan lagi.

Selasa pagi, kami sudah check out hotel lagi. Objek yang akan kami kunjungi pagi ini adalah Kota Gede dan Taman Sari. Di Kota Gede, kami dipersilahkan untuk membeli suvenir sebagai oleh-oleh. Kebanyakan sih berupa pernak-pernik. Terutama perhiasan dari perak. Kalau di Taman Sari, kami berkeliling-keliling melihat tempat pemandian selir-selir raja. Konon katanya, raja jaman dahulu punya sekitar 40an selir. Ckckck....

Puas berkeliling di Taman Sari, kami pun istirahat sejenak di salah satu rumah makan. Setelah energi terisi kembali, kami melanjutkan perjalanan ke Pantai Parangtritis. Pantai yang terkenal dengan Nyi Roro Kidul-nya. Katanya sih kalau ke sini nggak boleh pakai baju warna hijau. Takut nyaru sama pohon kelapa (Apa sih, nggak nyambung banget).

Di pantai ini, nggak banyak yang berniat main air. Mungkin karena sudah check out hotel dan sudah merapikan barang bawaan. Jadi, kebanyakan hanya berfoto ria ataupun naik motor-motoran (apalah itu namanya).


Terakhir, kami berkunjung ke Malioboro untuk membeli cinderamata. Kami diberi waktu 3 jam untuk berkeliling. Aku dan kesebelasanku sempat naik becak, minta diantar ke toko bapia dan aneka makanan khas Jogja lainnya. Angin Jogja terasa lembut mengelus wajah. Suasana Jogja yang ramah tamah, berbudaya, sangat kental terasa.

Waktu perjalanan selama 4 hari rasanya sangat singkat. Aku seneeenggg banget dengan perjalanan kali ini. Walaupun Aku sudah pernah ke Jogja, tetapi kalau bersama teman-teman angkatan 24-ku ini rasanya berbeda.

Pulang dari Jogja ini, kami akan libur puaannjaanggg... sekali. Tapi bukan libur untuk bersantai, melainkan berjuang untuk persiapan SBMPTN dan ujian masuk PT lainnya. Jaga-jaga kalau ternyata nanti rezeki kami bukan di jalur SNMPTN undangan.

Sedih rasanya harus berpisah dengan semuanya. Ya, semuanya yang ada di SMA 5. Teman-temannya, guru-gurunya, stafnya, OB-nya, ruang kelasnya, musholanya, lapangannya, pokoknya semuanya deh. Karena semua yang aku dapatkan di sini, belum tentu akan kudapatkan di tempat lain.

Aku berharap aku dan teman-temanku bisa menjadi orang yang sukses. Menjadi orang yang berguna untuk bangsa ini. Barangkali penghujung SMA ini adalah titik tolak kehidupan kami kedepannya. Apakah akan jadi orang sukses atau orang yang biasa-biasa saja? Semua Allah yang menentukan, sesuai dengan besarnya doa-doa dan usaha kita.

Keep spirit and keep relationship, ya, semuanya!

Post a Comment

0 Comments