Belajar Mencintai


Jadi teringat sebuah quotes yang pernah kutemukan dulu. Sudah agak lupa teks narasi nya, tapi inti-intinya masih terekam jelas. Quotes ini membuat aku memiliki pemahaman yang baru tentang sesuatu. Ya, belajar mencintai.

Mencintai itu luas. Mencintai Tuhan, keluarga, kekasih, sahabat dan lainnya. Tapi mencintai dalam hal yang ingin kubahas kali ini adalah mencintai apa yang kita kerjakan.


“Choose a job you love, and you will never have to work a day in your life.”

Pernah dengar kalimat ini? Sebuah pemahaman tentang bagaimana caranya agar kita tidak mudah jenuh dengan apa yang kita kerjakan. Menjadikan sebuah pekerjaan bukan sesuatu kewajiban atau bahkan beban. Dalam hal ini suatu pekerjaan yang kita harus kerjakan terus menerus. Misalnya perkuliahan, pendidikan atau karir kita.

Quotes yang aku temukan dulu sedikit mirip dengan kalimat tersebut, tetapi sedikit diperluas. Kurang lebih intinya begini: Kita harus mencintai pekerjaan kita. Kalaupun kita tidak menyukainya, carilah sesuatu yang bisa menjadi alasan kita untuk tetap bertahan dalam pekerjaan kita. Entah itu bos kita, rekan kerja kita, atau bahkan sekadar vas bunga di atas meja kerja kita. Kita harus mencari sesuatu yang membuat kita nyaman berada di sana. Namun, bila kita tidak menemukan alasan apapun untuk mencintai pekerjaan kita, maka tinggalkanlah.

Quotes ini kerap kali aku terapkan dalam keseharian. Terutama di perkuliahan ini. Pada awalnya tempat dimana aku berkuliah sekarang adalah jauh sekali dari apa yang aku idamkan selama ini. Sebuah fakultas kedokteran baru yang kualitasnya belum bisa disandingkan dengan kampus lain yang lebih senior. Sedikit galau hati ketika ternyata harus daftar ulang di kampus baru yang tak kuidamkan itu.

Seminggu dua minggu berlalu. Sebulan dua bulan. Di masa-masa itu aku mencari alasan untuk tetap tinggal. Ya, ini jelas memang jalan yang aku idamkan. Menjadi dokter bukan? Belum lagi teringat orangtua yang membiayaiku dengan biaya yang jauh dari sedikit. Sesekali teringat lagi akan kampus idamanku dulu. Betapa aku masih menginginkan kampus yang lebih bergengsi yang lebih bisa dibanggakan.

Terus dan terus aku mencari alasan untuk tetap tinggal. Lama-lama aku paham mengapa aku harus berada di sini. Teman-teman, dosen-dosen, ilmu; semua yang aku dapatkan di kampus baruku mungkin tidak akan aku dapatkan di tempat lain. Ya, tidak akan sama.

Aku belajar menikmati. Belajar menjalankan dengan ikhlas. Belajar mencintai. Mencintai apapun yang sudah ditakdirkan menjadi jalanku saat ini. Di sinilah aku sekarang, dengan pemahaman yang baru. Dengan ikhlas penuh, mantap, untuk terus melangkah sampai kelak semua cita terwujud. Lewat jalan ini, jalan yang dipilihkan-Nya untukku.

Pemahaman ini akan selalu berguna kapanpun dan dimanapun. Pada intinya belajar mencintai membuat kita akan merasa gembira, ikhlas, bersyukur dengan apapun yang kita terima. Pun sesuatu yang sama sekali tidak enak pada awalnya. Pada akhirnya, kita akan selalu punya alasan untuk tetap tinggal.

So, do everything with love J

Post a Comment

0 Comments