Titik Jenuh



Kita semua pasti pernah merasakan berada di titik jenuh bukan? Hidup itu nggak selamanya mulus-mulus aja. Ada yang bilang hidup itu berputar seperti roda. Kadang posisi kita lagi di atas, kadang lagi di bawah. Ada saatnya bahagia, ada saatnya sedih. Ibarat grafik, hidup itu naik turun.


Pernah nggak sih ngerasa bosen banget sama apa yang menjadi rutinitas kita sehari-hari. Itu lagi itu lagi. Jenuh. Complicated. Apalagi kalau urusannya sama tanggung jawab. Contoh konkritnya, lagi kuliah di kedokteran tahun terakhir, kayak aku gini (hahaha, curcol). Udah capek, udah bosen, udahan dong.... L

Saat-saat nggak mengenakkan pasti ada aja dalam hidup. Tapi bukan berarti kita malah semakin jatuh terus ke dasar. Nggak. Justru saat seperti ini adalah saat-saat tepat untuk charging energi lagi. Yeah, hidup terus berjalan, nggak peduli bagaimana keadaan kita.

Saat dimana performa diri lagi nggak baik, saat dimana masalah muncul bertubi-tubi. Di saat seperti ini kita akan banyak membuat kesalahan. Padahal mungkin sebenarnya dalam kondisi yang berbeda kita tidak seburuk itu. Di saat seperti itu, maafkanlah diri sendiri, maklumilah. Kita manusia, pasti punya salah dan lupa. Namun, jangan seenaknya berbuat dan malah kelewatan. Sadarilah bahwa kamu sedang di bawah dan berusahalah untuk berputar kembali ke atas.

Apa solusi terbaiknya? Bagiku adalah bersyukur. Di saat seperti ini adalah saatnya kita melihat ke bawah, banyak orang yang lebih tidak beruntung dari kita. Banyak orang yang lebih susah hidupnya. Atau mengutip dari salah satu quotes anonim, mungkin saja hidup yang selama ini kita keluhkan adalah hidup yang diimpikan orang lain. Dengan bersyukur, hati menjadi lebih tenang, lebih ikhlas. Kemudian saatnya intropeksi diri. Apa yang kurang dan apa yang harus diperbaiki.

Berada di titik jenuh bisa jadi suatu keharusan dalam hidup. Di titik jenuh itulah saatnya kamu rehat sejenak. Berhenti untuk merenung. Untuk intropeksi. Titik jenuh juga bisa menjadi tempat untuk menguatkan mental. Menjadi batu loncatan untuk naik ke level pemahaman hidup yang lebih tinggi. Titik jenuh juga bisa menjadi pengingat bahwa diri ini punya batas kemampuan. Nggak sempurna. Lalu kita jadi lebih rendah hati.

Selamat menikmati titik jenuh. Jangan lupa bahagia J.

Post a Comment

0 Comments