Get Ready for UKMPPD



Hello... Welcome back to my channel. Wkwk... Akibat demam youtube merajalela, tapi aku tetap setia menjadi blogger (yang nggak produktif). Ikiki... 

Ini tulisan sudah menjadi draft sejak berbulan-bulan yang lalu. Malas ngelanjutinnya. Tapi kemarin banyak banget adek-adek kelasku pada nge-pc masalah persiapan UKMPPD. Gimana caranya? Dan perlu les atau nggak? 

Jadi, aku ikut UKMPPD batch 1 di tahun 2019 yakni sekitaran bulan Februari. Which is (nak jaksel mode on) sekarang udah akhir 2019. Dah lama banget! 

Saat itu adalah masa-masa perjuangan menuju UKMPPD (Uji Kompetensi Mahasiswa Program Profesi Dokter) atau dulunya disebut UKDI.  Persiapanku dan teman-teman bisa dibilang hanya efektif satu bulan dikarenakan koas-nya memang baru selesai akhir Desember. Jadilah sebulan itu bergerilya untuk persiapan CBT dan OSCE.

Nah, ujian UKMPPD batch 1 tahun 2019 ini jatuh di tanggal 10 Februari 2019 untuk CBT-nya dan 23-24 Februari 2019 untuk OSCE-nya. Hampir 1 bulan penuh (dari awal Januari sampai dengan hari H CBT), aku dan kebanyakan teman-teman-ku hanya fokus untuk CBT saja. Mungkin ada ya yang udah nyiapin OSCE juga, tapi nggak banyak. Katanya sih, CBT ini lebih sulit lulusnya karena objektif penilaiannya (pakai komputer). Sedangkan kalau OSCE katanya sih kalau kita nggak parah-parah banget (walaupun nggak sempurna maksudnya) insyaAllah pengujinya masih berbaik hati untuk meluluskan.

Buat persiapan UKMPPD ini ada dua pilihan, yakni les atau nggak les. Kebanyakan dari temen-temenku sudah membentuk kelompok-kelompok belajar dari bulan Desember dan daftar les. Di saat temen-temen lagi sibuk bikin kelompok dan daftar les, aku malah galau mau les apa nggak. Akhirnya ada seorang teman yang ngajak belajar bareng tanpa les. Ya, metodenya sama kayak les, bahas soal-soal CBT yang udah ada. Akhirnya aku menerima tawaran itu.

Menurut aku pribadi les dan nggak les itu pilihan masing-masing. Tergantung cara belajar kita. Kalau aku suka belajar sendiri maupun kelompok kecil (asal teman-temannya kondusif dan enak diajak diskusi). Nggak usah takut nggak les karena kita akan tetap dapat akses soal-soal dan itu banyaaak banget. Nggak akan selesai kalian bahas semuanya. Ada sebuah akun telegram (@UKMPPD) yang membagikan soal-soal itu dan followers-nya sudah banyak banget. Boleh di-cek buat temen-temen yang lagi persiapan UKMPPD juga. Kebanyakan soal-soal ini adalah soal-soal dan pembahasan dari tempat-tempat les, TO AIPKI, dan juga soal-soal UKMPPD terdahulu yang dihafalkan. Kalo anak FK pasti tau lah ya metode menghafal soal, udah rahasia turun-temurun.

Jadi, metode belajar yang aku lakukan dengan kelompok belajarku adalah membahas soal CBT yang sudah ada. Kalau bisa ambil soal-soal yang paling baru. Biasanya soalnya nggak akan berbeda dari tahun ke tahun. Tiap soal dibaca pembahasannya kemudian dicatat jadi lebih terekam di ingatan dan kalau lupa tinggal cek buku catatan. Kalau udah banyak ngerjain soal biasanya mulai ngerasa soalnya banyak yang diulang dan lebih paham insyaAllah. Untuk target soal perhari aku nggak menargetkan sih... Tapi kalau bisa minimal 50-100 soal + pembahasan yang dibaca setiap hari. Kalau bisa sampai hari H UKMPPD kita udah ngerjain ribuan soal, jadi udah tau variasi-variasinya.

Selain belajar mandiri dan kelompok, ada juga bimbingan rutin di kampusku yang biasa disebut 'coaching'. Di coaching ini, kita (yang akan UKMPPD) membuat jadwal bimbingan di kampus. Metodenya seperti kuliah dengan dosen di kelas besar, hanya saja materinya hanya pure membahas soal dan sedikit teori. Dosennya ini adalah dokter spesialis di bidangnya. Jadi, misal hari itu kita akan coaching bidang neurologi, nah yang akan membimbing membahas soal adalah dokter spesialis neurologi.  Kita juga membagi tugas untuk mengumpulkan soal-soal yang akan dibahas saat coaching setiap harinya. 

Kalaupun kalian memilih untuk les, nggak masalah juga. Kelebihannya kalau les kalian punya guru pembimbing yang bisa sering ditanya-tanya. Kalian dikasih buku panduan yang isinya prediksi soal yang ter-update. Selain itu, buat kalian yang mungkin kurang terpacu jika nggak ada guru pendamping, atau kurang bisa me-manage waktu belajar sendiri, les adalah pilihan yang tepat! 

Nah bedanya guru les dan dosen yang membimbing coaching di kampus adalah masalah trik menjawab soal. Terkadang jawaban dari dosen (yang merupakan dokter spesialis senior) sangat teoritis dan update. Tapi jawaban dosen senior ini malah berbeda dengan kunci jawaban. Sedangkan, guru les biasanya sudah tau apa yang di-mau oleh soalnya dan bisa memberikan jawaban yang benar (alias sesuai dengan kunci jawaban). Karena seringkali ada soal yang rancu, dan kita malah berbeda pendapat akan jawaban yang tepat. Ya, namanya juga soal pilihan ganda, sering sekali rancu, maka kita harus bisa mengerti apa yang di-'mau' soal. 

Banyak juga teman-teman yang memutuskan untuk les berpendapat kalau les adalah sebagai bentuk ikhtiar. Biar tenang, punya guru pembimbing yang bisa sering ditanya-tanya. 

Mungkin kekurangan dari les (sepengamatan aku),  ada juga temanku yang cukup keteteran dengan jadwal coaching dan les nya. Terkadang habis selesai try out di kampus atau coaching  di kampus dari pagi sampai sore, langsung otw les, tanpa jeda istirahat. Padahal kondisi otaknya lagi butuh istirahat. Jadi, jam-jam belajarnya kurang efektif. 

Kalau aku pribadi, merasa bisa mengatur kapan aku butuh istirahat kapan waktunya belajar. Biasanya aku rutinkan waktu belajar sendiri/kelompok adalah ba'da maghrib sampai sekitar jam 11 malam. Jadi, masih ada jeda istirahat sepulang kegiatan coaching di kampus. 

Nah, udah bisa menyimpulkan belum? Kamu bisa pilih cara yang paling cocok untukmu. Asal kalian terus ikhtiar belajar dan berdoa. Minta doa orangtua dan orang-orang terdekat. Dan last but not least harus jujur agar berkah. 

Semangat buat kalian yang mau UKMPPD! Ingatlah, ini adalah hari yang kalian tunggu-tunggu setelah 5-7 tahun penantian di kampus tercinta. Haha, ga ditunggu-tunggu juga sih. Tapi UKMPPD adalah penentuan! Semoga kalian beruntung dan langsung lulus One Shot! 

Nb : aku juga bukan anak yang sangat rajin dalam belajar. Tapi UKMPPD memaksaku untuk lulus karena ga mau kelamaan di kampus. Aku ingin cepat kerja dan mencari cuan. Ahaha kiding. Sekali lagi, semangat pokoknya! 

Post a Comment

0 Comments