Detoks Media Sosial

 


Halooo.... Hari ini aku akan membahas tentang detoks media sosial. Ini berdasarkan pengalaman pribadi aku aja ya, hehe….

Pertama, apa yang dimaksud dengan detoks media sosial a.k.a medsos? Detoks medsos adalah mengurangi penggunaan medsos dengan kadar tertentu untuk tujuan tertentu (bikin definisi sendiri wkwk). Singkat kata, ngurangin scroll-scroll medsos yang nggak penting-penting amat.

Aku sendiri pernah melakukannya selama 2 tahun dengan ekstrem, dan sampai sekarang juga benar-benar dibatasin walaupun nggak sampai ekstrem banget. Selama 2 tahun itu aku bahkan menghapus beberapa akun media sosial yang sudah aku bangun selama bertahun-tahun (perusahaan kali, yee).

Nah, kenapa sih aku waktu itu sampe rela ngehapus medsos? Bagaimana aku menjalin komunikasi dengan orang lain tanpa medsos? Dan apa manfaat dan kerugiannya? Penasaran bukan? Yowes, cekidot aja dah!

Di bawah ini aku mention beberapa alasan kenapa aku melakukan detoks media sosial:

1. Merasa media sosial mulai toxic buat diri sendiri

Saat itu aku merasa segala sesuatu nggak afdol rasanya kalau nggak diketahui oleh orang lain. Setiap kali hang out atau liburan ke suatu tempat yang indah, aku merasa harus berfoto atau membuat video demi kepentingan posting. Kalau nggak dapat dokumentasi bagus, rasanya resah dan gelisah, gundah gulana (lebay). Gara-gara itu, aku malah merasa nggak tenang dan kurang menikmati setiap momen dalam hidupku (asek).

2. Insecure melihat kehidupan orang lain

Apakah kamu juga merasakannya? Haha… Berkat medsos-lah, kata inseure jadi populer. Ya, walaupun kata sebagian orang, medsos tempat untuk pamer dan menunjukan yang baik-baik aja. Buat sebagian orang, melihat kemewahan atau kesuksesan hidup orang lain, membuat jadi minder dan merasa rendah diri. Rendah diri itu nggak baik ya, beda sama rendah hati. Hehe….

3. Merasa wasting time

Jujur, dulu sering banget salah fokus pas buka sosmed. Awalnya tujuannya apa, eh malah teralihkan dengan foto atau video yang nggak sengaja muncul di beranda. Akhirnya waktu habis untuk hal yang nggak penting dan nggak bertujuan.

Dan akhirnya karena beberapa hal itu, aku pun memutuskan untuk detoks medsos. Cara yang aku lakukan waktu itu adalah:

1. Menghapus beberapa akun medsos

Ini saat pertama kali aku mencoba detoks medsos. Aku menghapus akun IG dan FB pada saat itu (yang buat aku toxic). Aku bertahan selama 2 tahun tidak sama sekali membuka IG dan FB. Padahal sudah banyak teman di medsos dari yang kenal dekat, kenal aja, sampai nggak kenal sama sekali, wkwk…. Dan sudah banyak sekali postingan karena dulu aku sangat aktif di medsos. Tentunya aku tidak menghapus medsos penting seperti whatsapp dan line, karena aku masih harus berkomunikasi dengan keluarga dan teman-teman lewat akun tersebut.

2. Membatasi waktu penggunaan medsos

Ini yang aku lakukan sampai saat ini. Setelah 2 tahun menghapus akun IG, aku kembali membuat akun baru demi tujuan tidak memutus silaturahim dengan teman-temanku di dunia nyata. Karena waktu itu aku sudah lulus dari universitas dan tetap ingin menjaga networking-ku. Aku membatasi waktu penggunaan IG per hari nya tidak lebih dari setengah jam per hari. Dan itu pun digunakan dengan tujuan tertentu. Misalkan aku membuka IG untuk melihat info penting di sebuah akun. Aku berusaha tidak teralihkan dengan apa yang tiba-tiba bersliweran di beranda. Aku juga menaruh icon aplikasi Instagram agak tersembunyi di HP ku, supaya mataku tidak tergoda, dan jariku kegatelan mengklik icon tersebut, hehehe….

Nah, terus apaan sih manfaat dan kerugiannya?

Manfaatnya adalah

1. Lebih tenang dan bahagia dalam menikmati suatu momen

Ini bener banget sih. Aku jadi lebih nyaman ketika menikmati suatu momen. Tidak perlu memikirkan apakah momen ini perlu diketahui orang lain. Toh, orang lain bisa jadi tidak peduli dengan apa yang kita lakukan dan mereka juga punya kesibukan masing-masing.

2. Lebih bijak dalam menggunakan medsos

Setelah rehat 2 tahun, memang akhirnya aku kembali ke dunia per-IG-an, namun aku merasa lebih bijak dan terkontrol dalam menggunakan akun medsos. Aku membuka IG hanya untuk keperluan tertentu, misalkan untuk mencari tahu informasi penting. Atau membalas DM yang masuk.

3. Bisa lebih banyak menggunakan waktu untuk hal-hal bermanfaat

Aku bisa lebih punya banyak waktu untuk melakukan hobi dan mengasah skill yang lain, seperti membaca buku, menulis blog, masak, dll.

Lalu apa kerugiannya?

Aku rasa tidak terlalu banyak kerugian yang aku rasakan. Namun saat aku menghapus akun IG, aku merasa agak menyesal juga karena rekam jejakku selama ini hilang. Aku kehilangan beberapa foto yang hanya aku simpan di IG. Aku juga kehilangan kontak teman-teman yang aku temui di organisasi dan pelatihan-pelatihan terdahulu. Namun setelah aku membuka akun IG lagi, aku masih bisa catch up teman-teman lama ku di medsos, dan itu tidak terlalu masalah bagiku.

Apakah selama aku tidak memiliki IG dan FB aku ketinggalan informasi? Aku merasa tidak. Karena informasi penting justru bisa didapatkan di web (seperti detik.com, kompas, dll) atau televisi.

Mungkin buat teman-teman yang sudah punya banyak sekali networking di medsos dan itu sangat useful buat kalian, tidak bijak rasanya jika menghapus akun medsos. Jika kalian merasa medsos mulai toxic, kalian bisa untuk sementara menon-aktifkan akun dan mengaktifkannya kembali nanti. Atau menggunakan caraku yang kedua, dengan menentapkan rules tertentu. Tentunya harus disiplin menarapkan rules yang dibuat ini. Dan hal ini tidak berlaku juga buat kalian yang memang bekerja di platform medsos, dan kalian mencari nafkah dari sana, hehe….

Kesimpulannya, seberapapun kadar detoks medsos yang kalian sanggupi, itu pasti sangat bermanfaat. Banyak kok penelitian yang menunjukan kalau medsos dapat membuat seseorang depresi dan juga menimbulkan gangguan secara fisik. Semua kembali ke diri kita masing-masing.

Mungkin itu saja ya (udah panjang btw wkwk). Semoga tips-tips ini bermanfaat buat kalian, ya. Buat kalian yang udah memantapkan hati, selamat menjalani detoks media sosial! Semoga kalian bisa mendapatkan banyak manfaat dari sana.

 

Post a Comment

0 Comments