Untukmu yang Mau Menikah

Malam senin ini, tiba-tiba keinget wejangan adiknya almarhum kakek yang merupakan seorang ulama. Wejangan atau nasihat ini diberikannya sehari sebelum aku melangsungkan pernikahan. Wejangan yang singkat namun berisi. Praktis, namun pada prakteknya terkadang sulit diaplikasikan.

Nasihat Pertama

Beliau mengatakan dalam pernikahan terkadang masalah besar terlihat kecil, namun masalah kecil justru seringkali menimbulkan bara api dan perpecahan. Contohnya saja, misalkan suatu saat kita kehilangan uang atau perhiasan dalam jumlah besar entah karena sekadar lupa menaruhnya atau kecurian. Sepasang suami istri pastinya sangat panik, namun suami istri tersebut bisa saja dengan mudah mengikhlaskan dan memaafkan kesalahan dan kecerobohan satu sama lain. Padahal kalau dipikir-pikir, ini adalah masalah besar.

Lain halnya, ketika seorang istri misalnya meminta diantar ke rumah orangtuanya, namun pada saat yang bersamaan sang suami sibuk, sang istri bisa jadi menjadi sangat emosional. Hal ini bisa saja menimbulkan perpecahan. Padahal kalau dipikir-pikir masalah seperti ini sepertinya kecil dan sepele. Maka, kita harus berhati-hati dalam bersikap dalam setiap situasi di dalam pernikahan.

Nasihat Kedua

Pada hakikatnya, seorang suami ingin dilayani, dan seorang istri ingin dilindungi. Misalkan pada satu waktu suami pulang kerja, suami yang sedang kelelahan meminta istri untuk membuatkan teh manis dan kudapan. Namun, istri malah sibuk dengan hal lain, dan meminta pembantu untuk melayani suaminya. Kalau dipikir-pikir hal ini kecil, namun bisa jadi menimbulkan perasaan mengganjal di hati suami. Maka, adik dari kakekku berpesan, istri haruslah menuruti apa permintaan suami (dalam hal ini melayani) selama itu bukan hal yang buruk dan melenceng dari nilai agama dan moral. Hal yang sepele, seperti hanya membuatkan minuman hangat ketika suami pulang kerja dan kelelahan, menyiapkan barang-barang ketika suami hendak berangkat kerja, namun hal itu akan menguatkan pondasi kasih sayang dan kepedulian satu sama lain. Begitu pula halnya, seorang istri yang berharap agar suami bisa menjadi pelindung dirinya di kala ia merasakan adanya aral dan bahaya.

Well, mungkin itu hanya sedikit dari yang kuingat. Semoga yang sedikit ini dapat memberikan bermanfaat. 

Post a Comment

0 Comments